Tuesday, April 16, 2024

 Aziz Mountassir  

poèm translate to Espagnol and Indonesia



Amor mio 

En el infinito mar de mi existir,

tu amor es el faro que me guía,

en la penumbra de la noche oscura,

eres la luz que disipa mi agonía.


Como las estrellas en el firmamento,

tu belleza brilla con esplendor,

cada mirada tuya es un encanto,

que llena de alegría mi corazón.


En cada latido, en cada suspiro,

siento tu presencia, tu calor,

como un eco eterno en mi destino,

eres mi amor, mi único fervor.


En el jardín de nuestros sueños,

cultivamos flores de pasión,

cada beso es una promesa,

de un amor eterno, sin condición.


En el lienzo de nuestras vidas,

pintamos paisajes de felicidad,

cada momento a tu lado es un regalo,

que atesoro con fervor y verdad.


En el vaivén del tiempo inexorable,

nuestro amor perdurará sin fin,

como un río que fluye inagotable,

uniendo nuestros destinos hasta el confín.


En el ocaso de nuestras vidas,

miraremos atrás con gratitud,

por haber compartido este amor eterno,

que nos ha dado fuerza y plenitud.


Así, mi amada, en este poema,

te entrego mi corazón sin reservas,

porque en ti encontré mi razón de ser,

mi amor eterno, mi musa, mi estrella.


Indonesia


Cintaku


Di lautan keberadaanku yang tak terbatas,

cintamu adalah mercusuar yang membimbingku,

di kegelapan malam yang gelap,

Kamu adalah cahaya yang menghilangkan penderitaanku.


Bagaikan bintang di langit,

Kecantikanmu bersinar dengan kemegahan,

setiap penampilanmu adalah pesona,

Itu memenuhi hatiku dengan sukacita.


Di setiap detak jantung, di setiap tarikan napas,

Aku merasakan kehadiranmu, kehangatanmu,

seperti gema abadi dalam takdirku,

Kamu adalah cintaku, satu-satunya semangatku.


Di taman impian kita,

kami menanam bunga gairah,

setiap ciuman adalah sebuah janji,

cinta abadi, tanpa syarat.


Di kanvas kehidupan kita,

kita melukis pemandangan kebahagiaan,

setiap momen di sisimu adalah anugerah,

yang saya hargai dengan semangat dan kebenaran.


Dalam datang dan perginya waktu yang tak terhindarkan,

cinta kita akan bertahan tanpa akhir,

seperti sungai yang mengalir tanpa henti,

menyatukan takdir kita sampai akhir.


Di senja hidup kita,

Kami akan melihat ke belakang dengan rasa syukur,

karena telah berbagi cinta abadi ini,

yang telah memberi kami kekuatan dan kelimpahan.


Jadi, sayangku, dalam puisi ini,

Aku memberimu hatiku tanpa keberatan,

karena di dalam dirimu aku menemukan alasan keberadaanku,

cinta abadiku, inspirasiku, bintangku.

No comments:

Post a Comment

المنتدى الدولي للإبداع والإنسانية المملكة المغربية

An old poem   dying to life heart slows its beat blood rushes to head at every grasp of the loss asleep, awake, or in a dream state ears dea...